
Puasa sejatinya memang
memberi banyak manfaat sehat bagi tubuh, seperti memberikan kesempatan tubuh
untuk melakukan detoksifikasi atau membantu menurunkan kadar gula darah. Tapi,
jika aktivitas merokok tetap berjalan, bisa menghilangkan manfaat baik
tersebut.
Ketika seseorang memilih untuk berbuka dengan rokok ketimbang
makanan, dengan alasan belum sempat makan, tidak berselera, atau apapun itu,
tubuh menjadi lebih mudah terserang berbagai penyakit.

Pada kondisi normal, sebenarnya tubuh bisa menghasilkan
antioksidan sendiri, yaitu antioksidan endogen. Namun, untuk memproduksi
antioksidan endogen, tubuh membutuhkan asupan makanan.
Saat asupan makanan berkurang selama berpuasa, maka jumlah
antioksidan endogen yang dihasilkan oleh tubuh juga ikut berkurang. Padahal,
antioksidan endogen merupakan yang paling kuat dan sangat dibutuhkan oleh tubuh
untuk menangkal radikal bebas.

Dengan kata lain, puasa yang dibuka dengan merokok, berpotensi
meningkatkan jumlah radikal bebas dalam tubuh sebanyak dua kali lipat.
Radikal bebas sendiri berperan dalam penuaan dan munculnya
berbagai penyakit. Pada sel kulit, radikal bebas dapat merusak sel, sehingga
mempercepat penuaan kulit seperti kusam dan keriput. Selain itu, radikal bebas
berisiko memunculkan sel-sel abnormal dalam tubuh seperti kanker.

Untuk menangkal dan mengurangi jumlah radikal bebas dalam tubuh,
dibutuhkan asupan makanan sehat saat berbuka. Baik itu buah dan sayur yang
mengandung berbagai vitamin A, C, serta E, dan kombinasi daging atau ikan yang
mengandung protein.